Untuk merehabilitasi, mereka menghilangkan kenikmatan dari ganja

Mereka mengembangkan zat yang dapat menghilangkan efek menyenangkan dari ganja untuk mengendalikan penyalahgunaannya

Di Amerika Serikat, lebih dari satu juta orang dirawat karena penyalahgunaan ganja (seringkali diminta oleh hukum setelah ditangkap karena menggunakannya). Permintaan melebihi perawatan untuk kecanduan kokain atau heroin. Sekarang para ilmuwan telah mengembangkan obat yang menekan efek menyenangkan dari THC. Dengan mengambil kesenangan dari ganja, mereka berharap lebih banyak orang akan berhenti menggunakannya.

Peneliti Robert Schwarcz, dari University of Maryland, dan rekan-rekannya, bersama dengan Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba di Amerika Serikat, telah menemukan bahwa zat Ro 61-8048 mengurangi efek menyenangkan dari THC (tetrahydrocarbocannabinol), bahan aktif. ganja, sehingga mereka percaya itu bisa membantu mencegah kecanduan psikologis.

THC menghasilkan perasaan sejahtera dengan meningkatkan kadar dopamin di otak. Menurut penalaran para peneliti, jika pengguna ganja mengonsumsi obat yang mengurangi aktivitas dopamin, mereka tidak akan mengalami euforia yang khas dari ganja. Oleh karena itu, penggunaan ganja akan berkurang.

Dalam serangkaian percobaan, para peneliti mencatat bahwa setelah pemberian obat Ro 61-8048 pada tikus dan monyet, hewan-hewan itu berhenti menekan tuas yang memberi mereka dosis THC. Meski berpantang, mereka berhenti mencari substansi. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa perubahan perilaku ini disebabkan oleh fakta bahwa, ketika kadar dopamin menurun, otak tidak mendapatkan imbalan yang sama, sehingga berhenti mendambakan THC.

Pertanyaannya tetap tentang bagaimana obat akan digunakan dalam situasi praktis. Schwarcz dan timnya mengakui bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penggunaan Ro 61-8048 atau zat serupa pada manusia. Karena kadar asam kynurenic yang tinggi (dilepaskan oleh obat untuk menghambat produksi dopamin) dapat menyebabkan cacat kognitif, pengobatan bisa berbahaya dan kontraproduktif.

Related Posts