Gunung Cook kehilangan ketinggian

Dalam 20 tahun terakhir, puncak tertinggi Selandia Baru telah kehilangan ketinggian 30 meter

Puncak tertinggi Selandia Baru, Gunung Cook, telah menyusut 30 meter. Sementara data resmi menandai ketinggiannya pada 3 ribu 754 meter, para peneliti dari Universitas Otago telah menunjukkan bahwa itu sebenarnya berukuran 3 ribu 724 meter.

Gunung Cook atau Aoraki, sebagaimana orang Maori menyebutnya, menjulang di atas Pegunungan Alpen Selatan di Pulau Selatan Selandia Baru. Bagi penduduk asli, khususnya bagi suku Ngãi Tahu, gunung ini dianggap sebagai gunung leluhur yang disucikan. Saat ini dianggap sebagai tujuan wisata penting dan lokasi terkenal untuk pendakian gunung, karena di sisinya terdapat beberapa gletser seperti Tasman dan Hooker.

Pada 14 Desember 1991, Gunung Cook (yang saat itu memiliki ketinggian 3.764 meter) mengalami longsoran besar yang meruntuhkan 10 meter batu dan es dari puncaknya. Pemimpin studi Pascal Sirguey mencatat bahwa selama 20 tahun, puncak yang terkenal itu terus runtuh.

Para peneliti pertama kali melihat perubahan ketika membangun caral digital dari gletser di dekatnya. Menariknya, hasilnya tidak sesuai dengan tinggi badan resmi. Saat membandingkan foto dari masa lalu dan masa kini, perbedaan ketinggian menjadi lebih jelas. Untuk memeriksa kecurigaan mereka, tim mendaki gunung dengan perangkat GPS. Memang, dia telah kehilangan tinggi badan.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa Gunung Cook tidak akan kehilangan tempatnya sebagai puncak tertinggi di Selandia Baru, karena tetap 23 meter lebih tinggi dari puncak tertinggi kedua: Gunung Tasman (Rarakiroa di Maori). Selain itu, karena pergerakan lapisan tektonik, ia tumbuh 10 sentimeter setiap tahun.

Related Posts