Berlian di Antartika?

Ahli geologi Australia mengatakan benua yang dingin itu bisa kaya akan berlian

Ahli geologi Australia telah mengungkap kemungkinan menggiurkan namun kontroversial bahwa Antartika kaya akan berlian. Setelah menganalisis batuan kimberlite yang ditemukan di Pegunungan Pangeran Charles, dekat pantai Antartika Timur, mereka mengatakan bahwa mineral tersebut identik dengan tempat lain di dunia di mana berlian telah ditemukan.

Kimberelite adalah batuan beku vulkanik yang diketahui mengandung berlian. Ini jarang ditemukan di dekat permukaan bumi, karena terbentuk di kedalaman yang sangat dalam di mana kondisi tekanan dan suhu cukup untuk mengubah batu bara menjadi intan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, menunjukkan bahwa batu itu terlontar ke permukaan 120 juta tahun yang lalu ketika Afrika, Semenanjung Arab, Amerika Selatan, Australia, India, dan Antartika membentuk superbenua Gondwana. Menurut Greg Yaxley, dari Australian National University di Canberra, teori ini menjelaskan mengapa berlian ditemukan di lokasi yang berbeda di seluruh dunia; dari Brasil ke Afrika bagian selatan dan India.

Beberapa ahli khawatir penemuan itu akan memicu serbuan berlian yang akan menghancurkan benua murni terakhir. Pada tahun 1961, sebuah perjanjian internasional untuk perlindungan Antartika ditandatangani. Pada tahun 1991 diperbarui, dengan pasal 7 yang melarang aktivitas penambangan apa pun. Namun, revisi baru dari pakta tersebut dijadwalkan pada tahun 2048 dan klausul tertentu dapat dicabut.

Mengingat hanya 10% kimberlite yang layak secara ekonomi, masuk akal untuk berasumsi bahwa penambangan di Antartika, di mana ekstraksi lebih sulit, akan terlalu mahal untuk memulai pencarian berlian.

Related Posts