Brontosaurus kembali


Setelah 100 tahun, para peneliti telah menemukan cukup bukti untuk menghidupkan kembali Brontosaurus sebagai genus tunggal.

Meskipun menjadi salah satu dinosaurus paling ikonik, genus Brontosaurus telah lama dianggap salah klasifikasi. Sejak 1903 komunitas ilmiah percaya bahwa Brontosaurus sebenarnya adalah Apatosaurus.

Sekarang studi komprehensif oleh ahli paleontologi dari Portugal dan Inggris telah memberikan bukti konklusif bahwa Brontosaurus berbeda dari Apatosaurus, sehingga mereka dapat dimasukkan kembali ke dalam genus unik mereka. Brontosaurus tidak pernah benar-benar hilang, ia hanya diperlakukan sebagai spesies dari genus Apatosaurus: Apatosaurus excelsus.

Sejarah Brontosaurus sangat kompleks dan merupakan salah satu yang paling menarik di bidang ilmiah. Pada tahun 1870-an di Amerika Serikat bagian barat, ahli paleontologi berpengaruh Marsh and Cope melakukan lusinan penggalian untuk mencari fosil. Tim Marsh menemukan dua kerangka parsial dinosaurus dengan leher panjang dan mengirim mereka ke Museum Peabody di Yale untuk diperiksa. Marsh menggambarkan kerangka pertama sebagai Apatosaurus ajax (?reptil penipu?) setelah pahlawan Yunani Ajax. Dua tahun kemudian ia menamai kerangka kedua Brontosaurus excelsus (?reptil petir yang mulia?). Namun, karena mereka tidak menemukan tengkorak dari kedua kerangka tersebut, Marsh merekonstruksi tengkorak Brontosaurus excelsus.

Brontosaurus adalah hewan raksasa, seperti Apatosaurus, dan seperti dinosaurus berleher panjang lainnya dari Amerika Serikat, Camarasaurus. Karena kesamaan ini, tampaknya logis bahwa brontosaurus memiliki tengkorak persegi seperti Camarasaurus. Namun, rekonstruksi itu tidak berhasil.

Beberapa saat setelah kematian Marsh, tim dari Field Museum di Chicago menemukan kerangka lain yang mirip dengan Apatosaurus ajax dan Brontosaurus excelsus. Sisa-sisa itu dalam bentuk perantara dalam banyak hal. Jadi ahli paleontologi berpikir bahwa Brontosaurus excelsus sebenarnya sangat mirip dengan Apatosaurus Ajax sehingga akan lebih tepat untuk memperlakukan mereka sebagai dua spesies berbeda dari genus yang sama. Yang berarti kepunahan ilmiah Brontosaurus excelsus.

Sekarang sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal PeerJ, yang terdiri dari hampir 300 halaman bukti, telah menunjukkan dengan menggunakan teknologi mutakhir bahwa Brontosaurus berbeda dari Apatosaurus.

Para peneliti menerapkan pendekatan statistik untuk memperkirakan perbedaan antara spesies lain dan genus dinosaurus diplodocid dan menemukan bahwa perbedaan antara Brontosaurus dan Apatosaurus sama banyaknya dengan perbedaan antara genus lain yang terkait erat dan lebih besar daripada yang biasanya ditemukan di antara spesies.

Oleh karena itu, para peneliti dari Universitas Oxford dan Universidad Nova de Lisboa telah menyimpulkan bahwa adalah mungkin untuk menghidupkan kembali Brontosaurus sebagai genus yang berbeda dari Apatosaurus.

Related Posts