Waktu hampir habis bagi umat manusia untuk menghadapi ancaman terbesarnya
Umat manusia harus mengurangi emisi karbon dioksida pada tahun 2020 untuk memiliki peluang realistis untuk membatasi pemanasan global hingga kurang dari dua derajat Celcius, tujuan akhir dari kesepakatan iklim Paris.
Sebuah dunia yang menghangat di luar ambang batas itu akan menghadapi dampak yang menghancurkan mulai dari gelombang panas yang mematikan hingga migrasi massal yang disebabkan oleh naiknya air laut, para ahli PBB memperingatkan dalam sebuah komentar yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature. .
Dengan pemanasan 1,0 derajat Celcius sejauh ini, lapisan es yang dapat meninggikan lautan belasan meter mencair lebih cepat, terumbu karang mati karena tekanan panas, dan gelombang pasang yang semakin merusak melanda masyarakat pesisir.
Transisi ke sumber energi yang lebih bersih sedang berjalan dengan baik dan didukung oleh konsensus luas tentang perlunya mengalahkan ancaman perubahan iklim, dengan pengecualian AS di bawah Presiden Donald Trump.
Setelah meningkat selama beberapa dekade, emisi karbon dioksida global yang didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil telah menurun selama dua tahun terakhir sekitar 41 miliar ton per tahun.
Tetapi bahkan pada tingkat ini, “anggaran karbon” planet ini? berapa banyak CO2 yang dapat dilepaskan ke atmosfer tanpa melewati garis merah 2 derajat celsius? itu akan terbakar dalam beberapa dekade, mungkin lebih cepat.
“Masih ada jalan panjang untuk menghilangkan karbon dari ekonomi global,” menurut komentar yang ditandatangani oleh mantan kepala iklim PBB Christiana Figueres, tiga ilmuwan iklim terkemuka dan dua pakar keberlanjutan dari sektor bisnis. “Ketika berbicara tentang cuaca, waktu adalah segalanya,” mereka menyimpulkan.
Menurut komentar tersebut, serangkaian tujuan harus dipenuhi pada tahun 2020:
Energi terbarukan, terutama angin dan matahari, harus mencakup setidaknya 30% dari listrik dunia. Selanjutnya, tidak ada pembangkit listrik tenaga batu bara tambahan yang harus disetujui setelah tanggal tersebut.
Di sektor transportasi, kendaraan listrik ? yang saat ini menyumbang satu persen dari penjualan mobil baru – harus mencakup 15% dari pasar.
Pemerintah juga harus meminta peningkatan 20% dalam efisiensi bahan bakar untuk kendaraan tugas berat dan 20% pengurangan polusi karbon dioksida per kilometer perjalanan di sektor penerbangan. Saat ini, CO2 dari industri penerbangan menyumbang sekitar 2% dari semua emisi yang dihasilkan manusia.
Gas rumah kaca yang disebabkan oleh deforestasi dan pertanian, saat ini sekitar 12 persen dari total global, harus dikurangi menjadi nol dalam satu dekade, tulis para ahli. Mereka juga menyerukan langkah-langkah konkrit untuk mengekang emisi karbon dari industri berat, serta bangunan dan infrastruktur.
Hanya dengan mengambil langkah-langkah ini kita dapat memiliki kesempatan, kata para ahli.