Perubahan iklim mengubah rotasi bumi

Perubahan iklim mempercepat pergeseran poros putaran bumi. Planet kita bergoyang dan bergoyang saat berputar, bergeser sekitar empat inci per tahun dalam sebuah fenomena yang dikenal sebagai gerakan kutub. Namun, menurut penelitian baru, perubahan iklim mungkin memiliki efek paling ekstrem.

Penulis penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters , menyoroti bahwa tiga faktor penting adalah di antara penyebab perubahan ini:

  • Hilangnya massa es di daerah kutub (terutama di Greenland),

  • Pantulan es

  • Konveksi mantel (planet bumi terdiri dari inti, mantel dan kerak bumi).

Studi yang dipimpin oleh para ahli dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, menemukan bahwa 7.500 gigaton es Greenland yang mencair ke laut selama abad ke-20 memainkan peran penting dalam menggerakkan poros putaran Bumi, yang bergerak sekitar 10 sentimeter per tahun; yaitu, sekitar 10 meter dalam 100 tahun.

Baca juga: Kami melewatkan kesempatan untuk menghentikan perubahan iklim

 Pada gambar, garis biru mewakili pergeseran alami sumbu putaran bumi, tetapi pengaruh ketiga faktor (dalam ­garis putus-putus) telah menggeser sumbu putaran ini ke posisi yang ditandai oleh garis merah muda. Kredit: NASA/JPL-Caltech.

Di masa lalu, beberapa ilmuwan mengaitkan pergerakan kutub dengan efek pantulan glasial. Ini adalah fenomena di mana Bumi perlahan-lahan memantul kembali ke posisi semula setelah gletser mencair , para peneliti menjelaskan.

“Penjelasan tradisional adalah bahwa satu proses, pantulan glasial, bertanggung jawab atas pergerakan sumbu putaran bumi ini,” kata penulis utama Surendra Adhikari dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

Perubahan iklim dan pencairan es di Greenland menjadi pemicu

Hilangnya es dari Greenland merupakan kontributor utama untuk massa yang dipindahkan ke lautan , menyebabkan kenaikan permukaan laut dan akibatnya melayang di sumbu rotasi bumi.

Ada efek geometris bahwa jika Anda memiliki massa yang 45 derajat dari Kutub Utara (yaitu Greenland) atau dari Kutub Selatan (seperti gletser Patagonian), itu akan berdampak lebih besar pada perubahan sumbu rotasi Bumi daripada pada satu sumbu,” kata rekan penulis Eric Ivans dari JPL.

Para ilmuwan menemukan bahwa rebound glasial kemungkinan hanya bertanggung jawab atas sepertiga pergeseran kutub di abad ke-20. Dengan cara ini, para peneliti semakin yakin bahwa jika hilangnya es dari Greenland semakin cepat, pergerakan kutub juga akan semakin cepat.

Baca juga:

Antartika mencair lebih cepat dan lebih cepat

Related Posts