Retakan besar bisa membelah Afrika menjadi dua

Retakan tersebut sangat besar dan disebabkan oleh patahan tektonik yang dikenal sebagai East African Rift Valley.

Retakan ini terlihat di jalan antara Narok dan Nairobi, di barat daya Kenya.

Selama berminggu-minggu hujan deras, terjadi banjir dan gempa di Mai Mahiu, sebuah kota dekat Nairobi.

Menurut para ahli geologi, retakan ini bisa memisahkan benua menjadi dua bagian. Sejauh ini panjangnya berkilo-kilometer dan sangat lebar. Para ahli menghubungkannya dengan garis patahan yang dikenal sebagai East African Rift Valley.

Apakah Afrika akan terpecah?

Menurut ahli geologi, seperti yang terpisah dari Amerika Selatan 138 juta tahun yang lalu, ada kemungkinan bahwa Tanduk Afrika akan terlepas dari benua itu.

Sudah ada preseden: Lembah Celah Afrika Timur membentang lebih dari tiga ribu kilometer, dari Teluk Aden ke Zimbabwe. Itu membentang dari utara ke selatan, menurut majalah Conversation .

Lucía Pérez Díaz, ahli geologi dari Dynamic Faults Research Group di Riyal Holloway College, mengatakan bahwa beberapa patahan telah terlihat di benua itu, produk dari patahan tektonik yang sama. Misalnya, ada Afar, yang dimulai di wilayah dengan nama yang sama, di Etiopia, 30 juta tahun yang lalu.

Celah ini telah maju sejak saat itu ke arah selatan (Zimbabwe). Rata-rata telah dilakukan antara 2,5 dan 5 sentimeter per tahun.

Ketika Afar pecah, lautan baru akan mulai terbentuk dan dalam puluhan juta tahun, ia akan maju di sepanjang celah. Dengan demikian, benua Afrika akan menjadi semakin kecil.

Related Posts